Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, Selasa 8 Juli 2025 melaksanakan Pembagian bubuk Abate di desa Bilalang 1, Desa Bilalang 2 dan Desa Pontodon.

Bubuk Abate adalah pestisida berbentuk serbuk yang digunakan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk dalam genangan air. Caranya dengan mematikan jentik dan larva nyamuk penyebab penyakit, seperti demam berdarah.

Kegiatan pembagian bubuk abate ini meliputi penyimpanan dan distribusi bubuk abate, pemberian informasi cara penggunaan yang benar, serta sosialisasi perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk mencegaah perkembangbiakan nyamuk secara menyeluruh.

Tujuan kegiatan pembaguan abate ini adalah :

• Mencegah penyakit DBD dengan membasmi larva nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor penyakit Demam Berdarah
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara mencegah penyakit demam berdarah.
• Memutuskan mata rantai penularan penyakit dengan mengurangi populasi nyamuk di lingkungan.

Cara penggunaan bubuk abate :

• Dosis : 1 gram bubuk abate untuk 10 liter air atau sekeitar 1 sendok makan peres untuk 100 liter air.
• Aplikasi : Bubuk abate ditaburkan ke dalam tempat penampungan air seperti bak mandi, gentong atau tempayan.
• Efektivitas : Efek abate bertahan selama sekitar 3 bulan, asalkan tempat penampungan air tidak dikuras dan dibersihkan secara berkala

Pentingnya Perilaku 3 M (Menguras, Menutup, Mengubur).

Selain pembagian bubuk abate, masyarakat perlu melakukan perilaku 3 M untuk memberantas jentik nyamuk secara menyeluruh : Menguras (Menguras dan menyikat tempat penampungan air seperti bak mandi, vas bunga minmal seminggu sekali, Menutup (Menutup rapat-rapat semua tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, Mengubur (Mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai seperti kaleng atau botol karena dapat menampung air dan menjadi sarang jentik.

Dengan penggunaan yang benar, bubuk Abate dapat membantu mengendalikan populasi nyamuk Aedea Aegypti dan mengurangi risiko penularan demam berdarah.